Enola Gay Dan Bockscar Dua Pesawat Pembawa Bom Atom Mematikan

From WikiName
Jump to navigation Jump to search


Jakarta - Ada dua nama yang tak bisa dilepaskan dari sejarah Perang Dunia 2, yaitu Enola Gay dan Bockscar, cumshot nama dua pesawat yang menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang. Senin pagi 6 Agustus 1945, tepatnya pukul 08.15 waktu Jepang, sebuah pesawat bomber milik Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima. B-29 Superfortress Enola Gay Foto: Dok. Tipe pesawat itu adalah B-29 Superfortress, dan pesawat yang menjatuhkan bom atom di Hiroshima itu diberi nama Enola Gay, berasal dari nama Enola Gay Tibbets, ibu kandung pilot pesawat tersebut, Kolonel Paul Tibbets. Enola Gay adalah pesawat pertama di dunia yang menjatuhkan bom atom dalam perang. Bomnya sendiri bernama Little Boy. Tipe pesawat yang sama juga dipakai untuk menjatuhkan bom di Nagasaki, tiga hari setelah Enola Gay beraksi di Hiroshima. Bedanya, B-29 yang menjatuhkan bom "Fat Man" di Nagasaki diberi nama Bockscar, yang dipiloti Mayor Charles W. Sweeney. B-29 Superfortress Bockscar Foto: Dok. Bockscar dan Enola Gay dibuat oleh Glenn L. Martin Company -- yang kemudian berubah menjadi Lockheed Martin -- di pabriknya yang berlokasi di Bellevue, Nebraska, yang kini berubah menjadi Pangkalan Udara Offutt. Keduanya adalah 15 B-29 pertama yang dibuat dengan spesifikasi Silverplate, yang fungsi utamanya adalah menjatuhkan bom nuklir. Perbedaannya dibanding B-29 biasa adalah bomb bay (ruang bom) khusus yang dilengkapi pintu pneumatik, cantelan untuk bom buatan Inggris, serta sistem baling-baling khusus yang bisa diputar balik untuk memberikan pengereman lebih kuat saat mendarat. Selain itu, sistem injeksi bahan bakar dan pendinginnya juga ditingkatkan, serta dihilangkannya gun turret dan lapisan protektif pada bodi pesawat untuk mengurangi bobot pesawat. Silverplate sendiri adalah kode referensi untuk keikutsertaan Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) dalam Manhattan Project, proyek senjata nuklir juga membawahi Los Alamos Laboratory yang dipimpin Robert Oppenheimer. Selain modifikasi di atas, Enola Gay dan Bockscar pada dasarnya tetaplah sebuah B-29 Superfortres, pesawat bomber baling-baling yang dipakai AS selama Perang Dunia ke-2 dan Perang Korea. Awalnya, pesawat ini dibuat karena B-17 Flying Fortress, bomber andalan Amerika sebelumnya, dianggap tak mumpuni untuk beroperasi di kawasan Pasifik (Pacific Theater). Mereka membutuhkan bomber yang bisa membawa muatan lebih besar untuk jarak lebih dari 3000 mil (4800 km). Kemudian Pemerintah AS menetapkan spesifikasi minimal untuk pesawat bomber baru ini. Yaitu bisa membawa bom seberat 9.100 kg dengan jarak maksimal 4.292 km, dengan kecepatan 640 km/jam. Awalnya ada Boeing yang menyodorkan prototipe Model 345, Lockheed dengan XB-30, cumshot dan Douglas dengan XB-31. Lockheed dan Douglas kemudian mundur dari proyek tersebut, dan Boeing mendapat dua pesanan dua prototipe dengan nama XB-29 yang kemudian menjadi B-29. B-29 juga adalah salah satu pesawat terbesar yang ikut berpartisipasi di Perang Dunia ke-2. Dilengkapi berbagai teknologi yang saat itu paling canggih, seperti kabin bertekanan tinggi, sistem senjata yang dikontrol komputer analog, yang membuat empat senapan mesin di pesawat bisa dikontrol secara remote oleh dua orang. Biaya pengembangannya saat itu adalah USD 3 miliar, atau setara USD 49 miliar saat ini. Biaya tersebut lebih tinggi dari biaya pengembangan Manhattan Project yang hanya USD 1,9 miliar, dan membuat B-29 menjadi pengeluaran termahal dalam Perang Dunia ke-2. Saat ini Enola Gay sudah direstorasi dan dipajang di Steven F. Udvar-Hazy Center, dekat Bandara Dulles, Washington, AS. Sementara Bockscar dipamerkan di National Museum of the United States Air Force. Mengapa Amerika Memilih Menjatuhkan Bom di Nagasaki dan Hiroshima? Akhirnya iPadOS Punya Aplikasi Kalkulator! 10 Teh Termahal di Dunia yang Harganya Sentuh Rp 19 Miliar! Akhirnya iPadOS Punya Aplikasi Kalkulator! Akhirnya iPadOS Punya Aplikasi Kalkulator! Copyright @ 2024 detikcom.